Langsung ke konten utama

Makna Nama-Nama Nabi s.a.w


Berikut nama-nama Nabi Muhammad saw beserta maknanya

1.    Muhammad


Muhammad adalah isim maf’ul  (objek). Berasal dari kata hammada (lebih banyak memuji) dan menjadi Muhammad (yang banyak dipuji). Alasannya pada diri beliau saw terdapat sejumlah perilaku yang pantas dipuji . Makna Muhammad lebih kuat daripada Mahmud, karena kata Mahmud berasal dari kata kerja tsulasi mujarrad (tiga huruf murni). Sedangkan Muhammad termasuk kata kerja mudha’af (tambahan huruf dalam bentuk tasydid) untuk makna mubhalaghah (berlebihan). Yaitu yang lebih banyak dipuji dari manusia lainnya.

Karena itu-wallahu a’lam-inilah nama yang disematkan kepada beliau saw. Dalam taurat lantaran banyaknya sifat-sifat terpuji pada diri beliau, agama dan umatnya. Bahkan Nabi Musa a.s pun berharap menjadi bagian dari umatnya.


 2.    Ahmad


Ahmad adalah kata benda dengan wazan af’al untuk makna tafdhil (lebih), berasal dari kata  al-hamdu (pujian). Sebagian ulama berselisih pendapat tentang makna kata Ahmad: apakah bermakna fa’il (subyek) atau maf’ul (objek)? Sebagian pendapat, Ahmad adalah fa’il yaitu memuji Allah lebih dari siapapun. Artinya, dialah pemuji Allah terbanyak dibandingkan para pemuji lainnya.

Pendapat ini didukung banyak ulama. Mereka beralasan, pembentukan kata ahmad menjadi isim tafdhil (perbandingan) harus berasal dari fi’il fa’il (perbuatan pelaku), bukan dari al-fi’il al-waqi’ ‘ala al-maf’ul (perbuatan yang menimpa objek).yang lain berkata, tidaklah tepat menggunakan kalimat ma adhraba zaidan (alangkah kuatnya pukulan zaid) atau ma Zaid adhrabu min amr (Zaid tidak lebih kuat pukulannya dari Amr) bila ditinjau dari segi pukulan yang menimpa Amru. Juga tidak dikatakan ma asyrabahu li al-ma (alangkah kuat dia minum air), atau ma akalahu li al-khubz (alangkah kuat dia makan roti), dan seterusnya.

Menurut Ibnu Qayyim, kelompok pertama menyatakan bahwa kata ahmad adalah ahmadu an-nas li Rabbihi (fi’il fa’il), yaitu orang yang paling banyak memuji Tuhannya. Sedangkan menurut kelompok kedua, al haqqu an-nas wa aulahum (al-fi’il al-waqi’ ‘ala al maf’ul) atau orang yang paling berhak dan paling patut dipuji. Dengan pengertian ini, sebenarnya kata ahmad semakna dengan kata Muhammad.

Bedanya, kata Muhammad memiliki makna bahwa pada diri orang tersebut terdapat banyak sifat yang harus dipuji. Sementara kata ahmad berarti dia harus dipuji lebih banyak dari orang lain. Muhammad dipuji dari segi jumlah dan kuantitas, sedangkan ahmad dipuji dari segi sifat dan kualitas. Yaitu dia berhak mendapat pujian lebih banyak dari orang lain dan pujian untuknya lebih utama ketimbang orang lain. Dia dipuji  dengan pujian yang lebih banyak dan lebih utama dari yang didapat  oleh umumnya manusia. Untuk itu, kedua nama diatas (Muhammad dan Ahmad) terjadi pada objek. Pendapat ini lebh kuat dan lebih sempurna dari segi makna.

Sekiranya kata ahmad itu dimaksudkan untuk fa’il, tentulah nama itu diganti hammad, artinya orang yang banyak memuji, karena Nabi saw adalah orang yang paling banyak memuji Tuhannya. Dengan demikian jika nama ahmad dilihat dari segi banyaknya pujian beliau saw. Kepada Allah, tentu lebih tepat menggunakan kata hammad sebagaimana nama tersebut disematkan kepada ummatnya.

Selain itu, beliau dinamai dengan kedua nama ini karena perilaku dan karakter beliau yang sungguh terpuji. Beliau saw memang layak menyandang kedua nama tersebut; orang yang dipuji oleh penduduk langit dan bumi, penduduk dunia dan akhirat. Karena sifat-sifat terpuji beliau tak terhingga, meski semua orang berusaha menghitungnya.


3. Al Mutawakkil


Beliau juga dinamai al-Mutawakkil (yang bertawakal). Beliau saw adalah orang yang paling berhak  memakai nama ini daripada orang lain. Pasalnya, Nabi saw bertawakkal sepenuhnya kepada Allah dalam rangka menegakkan agama-Nya. Tak seorangpun yang mampu melampaui tawakkal beliau saw.


4. Al Mahi


Nama-nama ini telah dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan Jubair bin Muth’im. Al-Mahi (penghapus) bermakna Allah menghapus kekafiran melalui dirinya melebihi rasul-rasul sebelumnya. Pada saat beliau diutus, seluruh penduduk bumi berada dalam kekafiran, kecuali segelintir orang dari kalangan ahli kitab.

Manusia terbagi dalam berbagai kelompok; penyembah berhala, kaum yahudi yang dimurkai, kaum nashrani yang sesat, shabiah (penyembah bintang), duhriyah (atheis), penyembah api, serta para filosof yang tak mengerti syariat dan mengingkari para nabi. Kemudian Allah mengutus Nabi saw untuk menghapus semuanya, sampai agama Allah unggul atas semua keyakinan dan daya jangkaunya seluas siang dan malam. Dakwah menyebar laksana mentari yang menyinari segala penjuru.

  1. 5. Al-Hasyir

Al-Hasyir berasal dari kata al-hasyr yang berarti mengumpulkan atau menyatukan. Kelak seluruh manusia akan dikumpulkan dihadapannya, seolah beliau diutus untuk mengumpulkan manusia.


6. Al-Aqib

Al-Aqib adalah yang datang setelah para nabi dan tidak ada  nabi lagi setelahnya. Al-Aqib bermakna yang terakhir, yaitu penutup risalah kenabian. Nabi saw mutlak dinamakan dengan al-aqib sebab beliau adalah penutup para nabi atau nabi terakhir yang dating setelah semua nabi.


7. Al-Muqaffa

Seperti al-Aqib, al-Muqaffa orang yang menempuh jejak orang sebelumnya. Nabi saw menapaki jejak para rasul terdahulu. Lafal ini berasal dari kata al-qafwu, dari qafahu/yuqfuhu yaitu mengikutinya. Makna lainnya adalah qafiyah ar-ras (penutup kepala), dan qafiyah al-bait (penutup bait-bait syair). Muqaffa adalah rasul yang dating setelah para rasul, nabi yang terakhir sekaligus penutup kenabian.


8. Nabi At-Taubah

Beliau dinamai at-Taubah karena Allah membuka pintu tobat kepada seluruh penduduk bumi melalui dirinya. Ampunan yang belum pernah Dia limpahkan kepada penduduk bumi sebelumnya. Nabi saw adalah orang yang paling banyak bertobat dan beristighfar.

Dalam sebuah majelis, beberapa sahabat pernah menghitung bahwa Nabi saw beristighfar sebanyak seratus kali, “Ya Tuhanku, ampunilah aku, dan berilah aku tobat, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi tobat dan Maha Pengampun.”

Nabi saw bersabda, “Wahai manusia, tobatlah kamu sekalian kepada Tuhanmu, sesunguhnya aku bertobat kepada Allah sebanyak seratus kali setiap harinya.”

Selain itu, tobat ummatnya lebih sempurna, lebih cepat, bahkan lebih mudah diterima oleh Allah dibanding yang lain. Umat-umat sebelumnya sangat berat dalam menjalani tobat. Bani Israil misalnya, diperintah bunuh diri ketika bertobat lantaran menyembah anak sapi. Sementara tobat umat ini cukup dengan cara menyesali perbuatan dan berjanji tidak akan mengulangi.



9.  Nabi al-Malhamah

Nabi Muhammad saw disebut juga Nabi al-Malhamah (perang) karena diutus untuk berjihad melawan musuh-musuh Allah. Jihad beliau dan umatnya melebihi jihad nabi-nabi terdahulu beserta umatnya. Tidak ada peperangan melawan orang-orang kafir  pada umat terdahulu sedahsyat yang dialami beliau dan umatnya.

Umat beliau saw memerangi orang-orang kafir di seluruh penjuru bumi, dari satu negeri ke negeri lain. Prestasi yang mereka torehkan sepanjang sejarah perang belum pernah dicapai oleh orang-orang terdahulu.


10.  Nabi Ar-Rahmah

Allah swt mengutus beliau sebagai rahmat untuk semesta alam. Berkat beliau, Allah melimpahkan rahmat-Nya atas seluruh penduduk bumi baik yang mukmin maupun yang kafir.

Orang mukmin mendapat rahmat Allah sedemikian besar. Sementara bagi orang-orang kafir, para ahli kitabnya dikasih kesempatan hidup dibawah naungan dan perlindungan beliau berdasarkan perjanjian.

Adapun orang kafir yang terbunuh oleh beliau saw atau oleh umatnya, berarti mereka telah disegerakan masuk ke neraka. Mereka diistirahatkan dari kehidupan dunia yang hanya akan menambah siksa di akhirat.

qisthi Press

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kronologi Pengangkatan Jenazah Pahlawan Revolusi dari Lubang Buaya

Mengangkat jenazah tujuh Pahlawan Revolusi di Lubang Buaya bukan perkara gampang. Kondisi sumur yang dalam dan mayat yang mulai membusuk, membuat evakuasi sulit dilakukan. Tapi para prajurit Kompi Intai Amfibi Korps Komando Angkatan Laut (KIPAM KKO-AL), tak mau menyerah. Sebenarnya jenazah sudah ditemukan sejak sehari sebelumnya, yaitu pada tanggal 3 Oktober 1965, atas bantuan polisi Sukitman dan masyarakat sekitar. Peleton I RPKAD yang dipimpin Letnan Sintong Panjaitan segera melakukan penggalian. Tapi mereka tak mampu mengangkat jenazah karena bau yang menyengat. Pasukan KKO bersiap masuk ke sumur dengan menggunakan peralatan selam dan masker Jenderal Soeharto pun memerintahkan kepada pasukan evakuasi bahwa penggalian dihentikan pada malam hari. Maka penggalian pun ditunda dan penggalian akan kembali dilanjutkan keesokan harinya. Dalam buku Sintong Panjaitan,  "Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando"  yang ditulis wartawan senior Hendro Subroto, diluk

foto-Foto Penemuan Kuburan Raja Namrudz Di Iraq

Penemuan kuburan Raja Namrud dan istri istrinya di Karkuk-Iraq utara. Di taksir jumlah harga emas dan permatanya $300jt.

Celoteh Kang Dicky Zainal Arifin Tentang Orang-Orang Bali Pemalas, Tentang Kitab Kuning Dan Tentang Sholat Memejamkan Mata

Alhamdulillah, saya mendapatkan kiriman rekaman Open Dialog Kang Dicky (Red: Disingkat KD) di UPI tanggal 16 Mei 2010 melalui salah satu informan yang tentunya juga dari murid Hikmatul Iman yang ketika memberikan link rekaman ini masih aktif jadi anggota HI. Kelihatannya sudah banyak yang mau bertaubat, setelah menyaksikan dialog saya dengan KD di Klinik UP2U beberapa waktu yang lalu Alhamdulillah.   Durasi rekaman 1 jam 52 menit 49 detik. Tema Open dialog KD menyoroti masalah Sistem Ujian Nasional. Namun, isi ceramah KD dipenuhi dengan celaan dan hinaan untuk Pemerintah, Suku Bali, Alim Ulama, kitab-kitab ulama, ruqyah, dan lain-lain. Kelihatan sekali KD mem- brain wash  (mencuci otak) murid-murid HI hingga taqlid buta terhadap KD dan tidak lagi percaya pada alim ulama, kitab-kitab ulama, juga ruqyah syar’iyyah. Akhirnya, apa pun yang dikatakan KD akan diakui sebagai kebenaran sejati. KD : Berapa coba di Bali (murid-murid yang tidak lulus ujian nasional)? Karena di B