"Dan masa kejayaan dan kehancuran itu, Kami pergilirkan di antara manusia agar mereka mendapat pelajaran; dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada". (Ali Imran : 140 ) Saat itu Baghdad kalut, penuh prahara dan ancaman dari seluruh penjuru mata angin. Pasukan Mongol yang kabarnya ganas dan ulung menunggang kuda sejenak lagi sampai di pintu-pintu Baghdad, bersiap melahap segala yang ada; membunuh yang hidup, merobohkan yang tegak, membakar yang utuh, dan menghancurkan bukan sekedar orang Arab, mereka berniat melenyapkan peradaban! Khalifah Abbasiyah terakhir itu, Al-Musta’shim namanya, dalam ketegangan yang menjadi-jadi itu, dia malah asyik masyuk dengan selir-selirnya, menari bersama tanpa ingat Hulagu Khan sang jenderal Mongol sudah berada di batas wilayah Abbasiyah berbekal pedang, siap melumatkan seluruh kota. “Ia orang yang sangat menggemari hiburan”, tutur