Beredar kabar saham BUMN strategis PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dijual kepada pemerintah Cina. Pengalihan kepemilikan itu disebut-sebut dilakukan setelah penandatangan pembayaran utang pemerintah RI kepada Cina oleh Presiden Joko Widodo. Apakah benar?
Beredar broadcast di Facebook, Twitter, dan grup WhatsApp. Berikut ini isinya:
"Berita Terlambat dari Bandung, Inalilahi Wa Ina Illaihi Roji’un Telah berpindah tangan, satu lagi BUMN Strategis yang dibangun alm, HM. Soeharto dan Prof. DR. Ing BJ Habibie kpd Asing".
"Dengan ditanda tanganinya pelunasan pembayaran dari pemerintah China kpd pemerintah Indonesia pada awal April 2017 oleh Presiden Joko Widodo (disetujui dan ditanda tangani oleh Ketua KPK, Ketua DPR RI dan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden) maka secara resmi Kepemilikan PT. Dirgantara Indonesia/PTDI dh. IPTN NURTANIO, berpindah tangan menjadi milik pemerintah Republik Rakyat Tjina".
"Dengan demikian, untuk selanjutnya, seluruh pesawat dan komponen hasil produksi, akan berlabel Made in Cina".
Investigasi
Kepala Humas dan Hukum PT DI Irland Budiman memastikan informasi tersebut hoax. "Ini hoax yang berlebihan dan dibuat oleh mereka yang dibayar untuk buat cerita-cerita hoaxdengan tujuan tertentu," katanya, Sabtu (29/4/2017).
Menurut dia, PT DI, yang merupakan industri pertahanan, dilindungi oleh UU No 16 Tahun 2012 Pasal 52 ayat 1, yang kepemilikan sepenuhnya dikuasai oleh negara dan dilarang dijual kepada pihak asing. "Dengan demikian, tidak boleh sebagian sahamnya dijual kepada siapa pun dan 100% milik Negara Republik Indonesia," ucapnya.
Dengan adanya kabar yang menyesatkan ini, kata Irland, PTDI mengimbau semua pihak bijak dalam menyebarkan informasi, terutama informasi yang tidak benar atau menyesatkan. "Dukungan dari semua pihak dibutuhkan untuk mendukung kemandirian Industri Dirgantara Indonesia demi kemajuan bangsa Indonesia," katanya.
Kesimpulan
Isu saham BUMN strategis PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dijual kepada pemerintah Cina adalah hoax.
http://bukalapak.go2cloud.org/SHmd
Komentar
Posting Komentar